Monday, March 4, 2013

jodoh pasti bertemu ; disuatu waktu yang lain..


Aku selalu bagai punya jiwa bila harus menulis tentang rasa, kasih, sayang dan cinta. Sama halnya seperti aku kini, aku menuliskan semua ini juga karena cinta. Rasanya aku, kamu mungkin kalian juga pernah atau sering mendengar “kalau jodoh tak kan lari kemana”, sepertinya kalimat itu ada benarnya juga, mungkin ketika hati tak lagi bersama, tak lagi berjalan beriringan, lantas semua kebersamaan diwaktu lalu seperti sia-sia, tak ada lagi rasa, tak ada lagi kasih juga tak ada lagi cinta. Perpisahan identik dengan kecewa, dengan kesedihan yang panjang, terpuruk, sakit hati atau banyak rasa didalam perpisahan, mungkin aku, kamu atau kalian berfikir bahwa segala rasa yang telah dibina, dibangun untuk mewujudkan kesatu tahap paling akhir, yaitu pernikahan semua bagai hilang ditelan amarah, kecewa bahkan nestapa, dan ketika perpisahan menjadi salah satunya jalan terbaik, lalu... aku, kamu juga kalian bersama-sama mengatakan bahwa “kita tak berjodoh”.


Namun, tak ada yang tak mungkin di dunia ini, tak ada yang tak bisa jika sang maha punya cinta turut serta meramaikan rasa.. hati.. kasih.. dan cinta kepada semua umatNya. Mungkin kini perpisahan menjadi jalan yang terbaik menurut pikiran kita manusia, tapi tetap saja Tuhan tak pernah menyetujuinya. Selayaknya kita sebagai manusia sadar akan hal itu.  Yah, begitulah adanya semua kisah dihidup ini, aku yakin Tuhan pasti punya rencana lain, aku dan kamu tak ditakdirkan untuk selalu bersama, selalu seirama mengarungi semuanya saat ini hingga nanti. Selepas perpisahan, kita seolah sama-sama lari dari masa lalu, lari karena  takut.. sedih.. juga kecewa yang  tiada batas. Aku tak mengerti, mengapa harus kita lakukan itu. Bukankah perpisahan seharusnya menjadikan kita untuk belajar memahami, menyikapi masalah yang ada kenapa kita hingga berpisah?, rasanya itu semua hanya pikiranku saja, yang belum tentu jadi pikiranmu atau kalian. Aku menerima itu semua.


Aku tak ingin kau menganggap aku seolah tak punya hati, mengapa aku bisa dengan mudah memahami akan perpiahan ini? Sementara kau tidak. Bukan salahku, bukan salahmu juga bukan salah kita. Lalu kamu pasti berkata, “aku butuh waktu, butuh proses untuk bisa seperti kamu”, akupun sangat mengerti. Semua telah berakhir, kita masing-masing lalu larut akan masa lalu, seolah pergi saja begitu tiba-tiba, yaaa... mungkin jawabnya adalah waktu. Waktu yang menenggelamkan kita akan hari-hari setelah perpisahan. Kamu entah dimana dan bersama siapa, begitupun aku. Kita sama-sama tengah asyik menikmati dunia baru. Dan tahukah aku, kamu atau kalian? Disaat kita sudah bisa mulai menikmati dunia kita masing-masing. Lalu Tuhan nyatanya tak tinggal diam setelah diwaktu lalu kita dipisahkan.


Tuhan selalu punya rencana buat semua umatNya, aku percaya akan itu, kamu?. Saat itulah dengan tiba-tiba pula Tuhan mempertemukan kita kembali. Aku, kamu, kalian yang entah dimana, bersama siapa, siap atau tidak. Yaa.. tapi begitulah cara Tuhan kepada setiap umatNya. Jangan tanya aku siap atau tidak dengan semua kondisi dan situasi yang Tuhan beri, bahwa kini kita dipertemukan kembali. Kau tampak berbeda dari entah berapa tahun lalu kita dipisahkan Tuhan dengan caraNya. Melihatmu kembali, seolah membuat semua memori yang ada di otakku menjadi tersentak. Tak bermaksud untuk berflashback, tapi begitulah otakku bekerja. Aku, kamu atau kalian pasti hanya terdiam kaku tak berdaya, lalu didalam hati bertanya “ya Tuhan, sungguhkah dia yang ada dihadapanku, seseorang dimasa lalu yang hampir tak pernah kuutik, tak pernah lagi kucoba untuk membuka memori diwaktu lalu”, tapi kini, ia dihadapanku.


Entah harus merasa bahagia, atau dengan apa menyikapi pertemuan ini. Semua seperti telah diatur oleh yang maha menciptakan waktu. Kita kini bersama, berbicara tentang diri masing-masing setelah sekian lama tak tahu keberadaan kita, dan nyatanya aku, kamu telah pernah menjalani pernikahan sebelumnya, dan berpisah dari pasangan kita masing-masing. Lalu, sekarang harus apa? Mengapa Tuhan mempertemukan kita kembali?, aku tak mengerti. Atau mungkin Tuhan telah merasa bahwa kita sudah banyak belajar dari hubungan diwaktu lalu, hingga kita terpisah dan bersama dengan orang lain, kemudian kini kita telah sama-sama sendiri lagi. Aaahhh... mengapa jadi banyak pertanyaan. Bukankah kita sering mendengar “semua akan indah pada waktunya”, mungkin inilah waktunya. Tatkala hati.. rasa.. yang kita punya diwaktu lalu masih tersimpan rapih disudut hati, yang tak pernah aku, kamu buka kembali, hari ini.. kita sama-sama telah membukanya kembali dengan penuh cinta. Apakah aku, kamu atau kalian harus menyambut semua itu? Atau membiarkan semuanya berjalan apa adanya, kita masih sama-sama saling menyimpan semua rasa dimasa lalu, nyatanya itu tak pernah benar-benar terhapus oleh waktu.


Inikah yang namanya “kalau jodoh tak kan lari kemana” atau “jodoh pasti bertemu” walaupun harus banyak melewati semua ujian hati, rasa, dan cinta sampai kita dipisahkan lalu kemudian dipertemukan kembali disuatu waktu yang lain? Entah, ku sendiri tak bisa menjawab soal itu. Yang aku tahu semua itu kuasa yang maha menciptakan kita, dan aku bahagia dengan semua rencana Tuhan kepadaku. Aku kini mengerti, bahwa “tak ada jarak yang panjang, dan tak ada waktu yang benar-benar lama untuk CINTA”, semua hadir atas kehendakNya. Jangan pernah menutup diri akan sebuah masa lalu, bila nyatanya sang pecipta membuka kembali hati, rasa juga cinta disetiap umatNya. Aku menerima pemahaman tentang ini, kamu..?

love -missmariska- 4 march 2013 ; 20.10WIB.

"PLEASE DON'T COPY PASTE AND CAPTURE THIS BLOG WITHOUT MY PERMISSIONS..!"
"DILARANG KERAS MENGCOPY-PASTE, MEMINDAHKAN KE BLOG LAIN ATAU MENYIMPAN DALAM BENTUK APAPUN, MOHON PENGERTIANNYA, TENGKYU"

Sunday, March 3, 2013

bila dihati tak ada lagi cinta ; tak bisakah melunak?


Maaf kalo aku mengecewakanmu, membuatmu banyak berharap tentang aku..., kata-kata itu kalimat terakhir kuucapkan ketika jalan yang dulu begitu seiring sejalan, namun nyatanya akhir segala rasa dihati kita tak lagi sejalan, aku mau perpisahan ini tak mengubah segala asa segala rasa yang dulu pernah ada antara aku dan kamu. Aku mau kita tetap bersama seperti awal pertemuan kita, selayaknya teman sahabat sama seperti kebanyakan manusia-manusia didunia lainnya. Namun nyatanya sulit, hatimu terlau keras, sedang kita tau bahwa tak ada batu yang keras kalau ditetesi air setiap hari dan terus menerus, apakah hatimu tak bisa untuk sedikit saja melunak? Dulu begitu tertumpah segala rasa segala cinta yang kau beri, namun kini? Aku seolah tak paham lagi tentang dirimu. Dulu kerasnya hatimu mampu membentur benteng keegoan keangkuhan, tapi kini? Rasanya teramat sulit.

Kau seperti bukan yang aku kenal dulu. Kenapa pertemuan dan adanya perasaan harus ada jika disaat perpisahan dirimu begitu sulit memaafkan begitu sulit menempatkan diri begitu sulit menerima perbedaan rasa dihati. Kita dulu sama-sama menyayangi mencintai sepenuh jiwa, berjanji untuk memperlihatkan pada dunia, pada manusia lain, pada Tuhan yang telah memberi segala rasa cinta kasih kita, namun semua janji itu harus terhempas oleh keadaan oleh situasi dan kondisi juga mungkin oleh Tuhan, aku yang salah, aku menyerah kalah. Tapi tak dapatkah kau untuk lebih bijak lebih dewasa dalam persoalan ini. Bagiku ini begitu mudah untuk dipahami, aku menerimamu dari awal kita bertemu sampai adanya perasaan, lalu harus berakhir dipersimpangan dan berpisah. Aku selalu memahami kamu, aku selalu belajar tentang kamu, nyatanya kamu benar-benar menutup semua pintu hati untuk menerima keadaan ini.

Kenapa perpisahan menjadikan kita bermusuhan? Menjadikan kita menutup semua silaturahim. Bukankah adanya perasaan adanya rasa sayang rasa cinta terjadi atas kehendakNya. Lalu, kenapa kau tak benar-benar paham dan menerima? Aku salah, harusnya dulu kita tak pernah bertemu, harusnya aku bisa menepis semua rasa yang Tuhan beri untuk kita berdua. Namun aku tak pernah menyesal tentang itu, aku menyadari bahwa kebersamaan kita diwaktu lalu adalah anugerah, adalah fase perjalanan hidupku juga mungkin hidupmu. Maafkan akuuu... maaf. Apakah aku terlalu menyakiti hatimu, perasaanmu? Sehingga kau benar-benar mungkin membenciku kini. Tak ada yang lebih kupinta darimu, selain melihatmu bahagia bersama seseorang yang baru disana.

Jangan kau kira aku mudah menerima semua ini, aku akui ini berat buatku. Lalu aku harus apa? Aku harus seperti siapa mesti bersikap?, harus bagaimana menyikapi keadaan siatuasi ini? Coba beri aku penjelasan. Kau seolah tak peduli dengan perasaanku. Aku seperti ini agar kau tau bahwa aku menginginkan kau bahagia bersamanya.

Aku tak ingin kita menjadi manusia aneh yang kita ciptakan karena keadaan situasi dan kondisi kita. Bukan aku tak terima semua keputusanmu, aku mengerti akan kita. Bukankah Tuhan memberi kita banyak rasa cinta kasih untuk semua makhluk yang Tuhan ciptakan?. Namun terkadang aku kamu juga kita tak mau menerima semua ini. Aku mundur menghadapimu, aku menyerah. Maaf atas semua yang pernah terjadi. Semoga kita bisa saling mendoakan, untuk semua kehidupan dimasa datang.


Buat semua rasa cinta kasih dan sayang yang Tuhan beri pada aku, kamu, kita, dan semua umatNya.


Love –missmariska- 10:30WIB ; 1 march 2013

"PLEASE DON'T COPY PASTE AND CAPTURE THIS BLOG WITHOUT MY PERMISSIONS..!"
"DILARANG KERAS MENGCOPY-PASTE, MEMINDAHKAN KE BLOG LAIN ATAU MENYIMPAN DALAM BENTUK APAPUN, MOHON PENGERTIANNYA, TENGKYU"